I. PENDAHULUAN
Cooling
tower adalah suatu peralatan penting untuk keperluan proses pertukaran
panas atau pendinginan udara bagi berbagai industri perhotelan.
Masalah klasik yang dihadapi system instalasi pendingin udara menggunakan media air adalah :
(1) Proses pembentukan endapan baik berupa kerak (scale) maupun fouling.
(2) Proses korosi yang disebabkan oleh reaksi kimia
(3)
Masalah masalah endapan dan korosi secara biologi (Biological
deposition and Corrotion) akibat keberadaan microorganisma dalam system
Cooling tower .
A. Proses pembentukan endapan /deposit
Deposit yang dikatagorikan sebagai kerak
(endapan yang terjadi akibat keberadaan garam-garam sadah dan silica)
dan fouling (deposi yang disebabkan oleh keberadaan padatan tersuspensi
dalam air) serta slime deposit yang diakibatkan oleh mikroorganisma
seperti alga dan fungi yang melapisi pipa dan permukaan heat exchanger
akan mengkibatkan turunnya kinerja Steam-Condensing Unit dan
efisiensi pertukaran panas instalasi cooling tower
B. Karat dan korosi akibat reaksi kimia
Korosi yang terjadi pada Cooling tower umumnya disebabkan beberapa factor antara lain :
1. Tingginya kandungan oksigen dalam air
2. PH air yang tidak terkontrol
3. Tingginya kandungan ion OH- dalam air (Alkaline embrittlement)
4. Akibat samping dari timbulnya deposit dan kerak
Proses
karat dan korosi harus ditekan seminimal mungkin yang bertujuan untuk
menekan tingkat kerusakan cooling tower terutama pada jaringan pipa
sekaligus untuk meningkatkan waktu hidup (life cycle).
C. Masalah masalah endapan dan korosi secara biologi (Biological deposition and
Corrotion) akibat keberadaan microorganisma dalam system Cooling tower
Beberapa langkah awal yang dapat dilakukan untuk mencegah kontaminasi zat pada system
cooling tower terutama yang disebabkan oleh microorganisma antara lain :
1. Hindari terjadinya air yang tidak tersirkulasi (stagnant water) dalam sistem Cooling tower.
2. Hindari adanya penumpukan sumber-sumber makanan (nutrient growth) yang menyebabkan perkembangbiakan lumut , bakteri dan alga
3. Hindari terhadap feed water dengan mutu yang rendah (poor feed water quality).
II. PENTINGNYA INTERNAL TREATMENT UNTUK COOLING TOWER
Untuk
menjamin keberhasilan proses pendinginan udara dan menghindari
pertumbuhan bakteri dan alga pada sistem cooling tower maka perlu Adanya
langkah internal treatment yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan efisiensi pertukaran panas dan mencegah kerusakan pada instalasi sistem cooling tower.
Pengolahan internal treatment cooling tower bertujuan untuk menekan jumlah zat-zat yang dapat menyebabkan terbentuknya kerak, korosi , fouling dan perkembangan lumut dan bakteri dalam air yang masuk ke dalam sistem cooling tower seperti Padatan terlarut (Dissolved Solid), silika, besi, dan Garam- garam anorganik .
III. INTERNAL TREATMENT COOLING TOWER MENGGUNAKAN SENYAWA KIMIA
Pengerjaan
kimia adalah langkah yang paling efektif untuk mencegah proses korosi,
pengerakan dan pertumbuhan microorganisma pada instalasi cooling tower,
Namun jumlah pemakaian dan komposisi senyawa yang dipergunakan harus
selalu diperhatikan untuk mencegah inefisiensi pemakaian obat ,juga agar tidak menimbulkan interferensi diantara senyawa-senyawa yang dipergunakan dalam internal water treatment tersebut.
IV. KELEMAHAN INTERNAL TREATMENT BERBASIS PHOSFATE
Pemakaian senyawa berbasis phosfate sebagai internal cooling water treatment mempunyai beberapa kelemahan utama antara lain :
1. Terbentuknya Lumpur yang cukup banyak sebagai efek samping yang dihasilkan.
2. Senyawa ini akan memicu terbentuknya endapan kerak Calsium pospat sebagai hasil reaksi ion Ca dengan senyawa orthophosfate, atau Calsium pospat yang terkandung dalam air.